Blog Motivasi, Pengembangan Diri, Seni Presentasi, Video Motivasi

Sponsor

Audit Kebiasaan Diri


Saya adalah orang yang percaya dengan pepatah lama yang mengatakan, “Awalnya diri kita yang membentuk kebiasaan diri, lama-kelamaan kebiasaan diri itulah yang akan membentuk kita.” Seiring perjalanan waktu, memang telah saya buktikan bahwa kebiasaan – kebiasaan yang terbentuk di masa lalu ternyata mempengaruhi capaian yang saya peroleh saat ini.
Sebagai contoh, misalkan dulu saya membentuk kebiasaan menulis satu hari satu artikel untuk blog ini. Saya memulainya pada bulan Agustus 2012 dan setiap harinya mulai saat itu saya menulis satu artikelsetiap pagi. Awalnya saya merasa sangat berat untuk memulai itu semua. Apalagi untuk tahap – tahap awal, rasanya saya sangat malas untuk bisa konsisten dalam menulis. Setelah lebih dari 40 hari saya melakukannya secara berturut – turut, sekarang menulis itu sudah menjadi kebiasaan dalam diri saya. Saya justru merasa kurang nyaman apabila di dalam hari-hari saya, saya tidak menulis.
Kebiasaan menulis ini pun kemudian tumbuh dan mulai membentuk diri saya sebagai seorang penulis. Awalnya sebagai seorang penulis amatir yang menulis ‘asal tabrak’ (yang penting menulis dulu, pikir kaidahnya nanti). Lama – kelamaan kebiasaan ini menuntun saya untuk bisa menjadi seorang penulis profesional. Saya banyak mendapatkan tawaran untuk menulis buku dari penerbit – penerbit besar, menuliskan artikel untuk media yang terkenal, dan masih banyak lagi peluang – peluang lainnya.
Ternyata, saya mulai dibentuk oleh kebiasaan saya!
Sayangnya, tidak semua kebiasaan yang kita miliki itu adalah kebiasaan yang baik dan memberdayakan. Tidak jarang juga, kebiasaan yang kita miliki justru membuat kita menjadi lebih payah dari sebelumnya. Sebagai contoh, teman saya dulunya adalah orang yang setelah shalat subuh dia tidak tidur lagi. Namun setelah pekerjaannya agak luang, dia tidur setelah shalat subuh dan hal ini diulang hingga berkali – kali. Ternyata, hal ini menjadi sebuah kebiasaan di mana dia merasa setelah shalat subuh pasti selalu mengantuk dan ingin tidur lagi. Kebiasaan seperti ini justru dapat membahayakan, begitu pula dengan kebiasaan – kebiasaan buruk lainnya.
Saya mempunyai tips untuk mengubah kebiasaan – kebiasaan kita, sehingga kita dapat menjadi produktif dari sebelumnya. Cara ini disebut dengan audit kebiasaan. Tekniknya mudah, kita tinggal mendaftar apa kebiasaan – kebiasaan rutin yang biasa kita lakukan setiap hari, kemudian mengganti kebiasaan yang buruk dengan kebiasaan yang baik. Sebagai contoh, silakan isikan titik – titik berikut ini dengan 3 kebiasaan rutin yang Anda lakukan setiap hari!
  • 3 Kebiasaan pada Pagi Hari: ………………………….
  • 3 Kebiasaan pada Siang Hari: ………………………..
  • 3 Kebiasaan pada Sore Hari: ………………………….
  • 3 Kebiasaan pada Malam Hari: ………………………
Coba cek kebiasaan – kebiasaan rutin harian yang Anda lakukan setiap hari, dan coba bandingkan dengan kebiasaan orang – orang sukses yang Anda tahu. Mengapa membandingkannya dengan orang sukses? Karena, salah satu teknik paling mudah mengikuti keberhasilan seseorang adalah dengan mengikuti kebiasaannya. Sehingga, jika Anda memutuskan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, maka Anda bisa memulai dengan membandingkan serta mengganti kebiasaan buruk Anda dengan kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang – orang berhasil.
Back To Top